Catatan Lydia

Catatan Lydia
Blog ini didedikasikan untuk anak-anakku tercinta, Abhi Sachi dan Samy yang mewarnai hidupku dengan kebahagiaan. Tulisan-tulisan di blog ini menjadi saksi, betapa berartinya kalian untuk mama. Kelak ketika kalian besar nanti, memori indah yang tertulis di blog ini akan selalu kita kenang bersama. I love U Nak..


Kamis, Januari 14, 2010

Kata Cinta

Pernahkah seseorang mengucapkan cinta kepada anda? Bagaimana perasaan anda, bahagiakah?

Cinta adalah anugerah terindah dari Tuhan kepada seluruh umatnya. Cinta adalah universal, dia tidak hanya diperuntukkan bagi pasangan yang sedang dimabuk asmara saja. Cinta wujudnya bermacam-macam, cinta pada Allah dan Rasulnya, cinta pada pasangan, cinta pada orang tua, pada anak, pada saudara, pada sahabat, dan seterusnya.

Idealnya cinta ditunjukkan melalui perbuatan dan diungkapkan melalui perkataan. Cinta melalui perkataan tanpa perbuatan adalah cinta bias, semu. Ia hanya ungkapan yang tak berarti apa-apa. Cinta melalui perbuatan tanpa perkataan adalah cinta tulus. Namun cinta dengan perbuatan dan perkataan adalah kesempurnaan.

Sejujurnya aku sendiri bukanlah tipe perempuan yang menyukai bahasa cinta yang berlebihan. Aku tidak pernah merasakan pengaruh apapun yang istimewa dari sebuah puisi cinta, lantunan lagu romantis ataupun surat-surat cinta penuh hiba. Aku tak pernah mengerti mengapa bahasa cinta seperti itu bisa begitu mengubah seseorang. Bagiku cinta dengan perbuatan lebih utama.

Namun ketika kita menyadari betapa kita mencintai seseorang, saat itu juga kita menyadari bahwa suatu saat kita akan kehilangan. Kebersamaan itu hanya berjarak sesaat dengan perpisahan, tidak ada manusia yang tahu kapan akan berakhir. Kehidupan tak ada yang abadi. Kesadaran inilah yang membawaku mulai menyadari pentingnya ungkapan cinta untuk menyempurnakan perbuatan. Mengawali sesuatu yang bukan menjadi kebiasaan adalah sangat berat. Begitulah perasaanku ketika pertama kali aku memberanikan diri mengatakan pada orang tuaku secara langsung “I love u Pa, I love u Ma” atau “Lily sayang Papa dan Mama”. Ini bukan soal tidak ingin, hanya saja dalam keluargaku cinta diungkapkan lewat perbuatan. Bahasa cinta sangat minim diungkapkan, sekalipun ada maka tidak secara ekslipit diungkapkan.

Apa yang terjadi setelah mengungkapkan cinta.. ternyata efeknya luar biasa.. aku merasa sangat-sangat bahagia setelah mengungkapkan cintaku pada orang tuaku. Aku pun yakin orang tuaku merasakan kebahagiaan yang sama seperti yang aku rasakan. Kini sesekali, tidak sering memang, papaku mulai sering membalas ucapan cintaku. Bahagianya luar biasa, sahabat. Ternyata bahasa cinta yang kita berikan, semuanya akan berbalik pada diri kita sendiri. Kesempurnaan cinta yang diberikan dengan perbuatan dan diungkapkan dengan kata-kata sungguh benar adanya. Banyak orang bilang, kata cinta itu tidak perlu diumbar terus menerus, karena maknanya akan sangat berbeda dibanding dengan kata cinta yang jarang diungkapkan. Namun aku merasakan hal yang berbeda. Kata cinta tidak pernah usang selama wujud perbuatan selalu nyata. Mana ada sih bosan mendengar kata cinta, adakah jenuh, benci, kesal mendengar kata cinta? Cinta bisa meredam kemarahan, meredam ego, menghilangkan kebencian dan menumbuhkan sejuta cinta lainnya. Cinta itu ajaib!

Kini dalam keluarga kecil kami, terlebih setelah mempunyai jagoan kecil bernama Abhi, kata cinta bukan lagi bahasa tabu dalam hidupku. Setiap hari tak terhitung aku mengungkapkan kata cinta padanya. “Mama sayang Abhi” atau “Mama cinta Abhi” adalah bahasaku sehari-hari, bahkan sejak dia belum bisa mengerti artinya sekalipun. Tak mengapa, cukuplah aku mencurahkan cintaku padanya karena aku sudah cukup bahagia dengan itu. Namun berbeda memang dengan suamiku. Papa abhi adalah tipe pria yang sangat sulit mengungkapkan perasaannya. Sudah berkali-kali ia mencoba untuk berbagi bahasa cinta, untuk abhi mungkin tidak terlalu sulit. Tapi untukku, untuk orang tua kami… hmm setidaknya papa sudah berusaha ya papa. Tapi yang terpenting kami tahu bahwa papa sangat menyayangi dan mencintai kami. Sekarang abhi sudah besar, sudah bisa mengerti arti cinta. Ketika aku berkata “Mama sayang Abhi” maka abhi pun akan menjawab hal yang sama “Abhi sayang mama” plus bonus ciuman dan pelukan mesranya padaku. Ah senangnya… Bisa kurasakan bahagia sama yang dirasakan orang tuaku tatkala kukatakan cinta dan sayangku.

======

Malam itu, dalam rutinitas kami sebelum tidur seperti biasa.. mama dan abhi bercengkerama, bercerita tentang aktifitas hari ini, berterima kasih dan berdoa pada Allah, diakhiri saling berbagi kata cinta. Mama mencium kening abhi dan berkata,”Mama sayang abhi, selamat tidur sayang.”

Dan kata-kata itu pun kemudian terucap,

“Mama, Abhi Cinta sama Mama.” Ditatapnya lekat-lekat mataku sambil tersenyum manis. Lantas ia dekatkan kepalanya padaku, menciumku dan menempelkan keningnya di keningku.

Indah sekali Tuhan. Rasanya jauh jauuuh lebih indah sekalipun dari ungkapan cinta papanya yang sangat irit terucap itu, hahahaha. Kutatap ia, rasanya ingin kudengar lagi kata-kata itu. Kata sayang memang sering dia ucapkan, namun kali ini sensasinya beda. Cinta… Ya, Abhi bilang cinta mama.. Malam itu rasanya terlalu indah untuk segera diakhiri di peraduan. Terima kasih Tuhan..

=======

So, sahabat… sudahkah anda berbagi cinta dengan orang yang anda kasihi? Tunggu apalagi… :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar