Catatan Lydia

Catatan Lydia
Blog ini didedikasikan untuk anak-anakku tercinta, Abhi Sachi dan Samy yang mewarnai hidupku dengan kebahagiaan. Tulisan-tulisan di blog ini menjadi saksi, betapa berartinya kalian untuk mama. Kelak ketika kalian besar nanti, memori indah yang tertulis di blog ini akan selalu kita kenang bersama. I love U Nak..


Kamis, Januari 14, 2010

Kucing Laper

Sabtu sore kemarin mama dan abhi sesepedaan bareng di jalan depan rumah. Lumayan.. dapet berapa ronde balap sepeda sama abhi. Hehehe mumpung perut belum terlalu maju dan masih ada jarak antara stang sepeda dan perut, puas-puasin aja main sepedanya :D
Waktu sudah menunjukkan jam 5 lebih.. mama stop dulu main sepedanya. Kali ini disambi nyuapin abhi yang masih asik sepedaan menempuh beberapa putaran lagi.Lagi asik-asik nyuap tiba-tiba datang seekor mpus mendekatiku yang tengah duduk didepan pagar rumah. Si mpus sok mesra nih.. pake ngelus-ngelusin badannya di kakiku. Terus dengan wajah menghiba dia menatapku yang tengah memegang semangkuk nasi dan lauk-pauk menu abhi sore itu. Meooong… meooong katanya mencoba merayuku. Dasar mpus.. tauu aja ada makanan. Melihat ada mpus, abhi mendekat..

“Ma.. meongnya laper ya ma? Kasih makanan abhi aja ma.. kasian meong.”
“Wahh kakak baik ya.. emang boleh ya kak, makanannya dikasihin.. gpp nih.. ini kan siomay kesukaan kakak.”
“Yaaa.” senyum khasnya mulai mengembang. Perlahan mama memotong-motong siomay menjadi beberapa bagian.
“Kakak aja yang kasih ke meong ya.” Dengan sigap abhi mengambil satu potong siomay dengan sendok dan diletakkan didekat si meong. Tanpa babibu lagi, sekejap habislah potongan siomay itu.

“Wah kak, meong nya beneran laper ya..”
“Kasih lagi ma…”. Begitu seterusnya sampai akhirnya si meong menghabiskan cukup banyak bagian siomay dari menu abhi.
“Kakak.. sudah ya.. meongnya sudah dapat banyak siomay.. biar dia cari makan di tempat lain ya kak.” mama terus mencoba mengusir si meong agar menjauh dari kami. Abhi hanya diam saja. “Hush.. hush.. meong udah ya.. ini makanan kakak abhi.. sana meong.. hushh..” Ealah si meong diem aja.. malah tambah mendekat, mulai si meong mengelus-ngelus kakiku lagi. Lalu duduk menghiba didepanku dan abhi. Meoong.. meooong..

“Ma.. kucingnya masih laper tuh ma.”

Sejenak abhi terdiam.. tak lama tiba-tiba abhi menyodorkan telunjuknya persis di depan mulut si kucing yang tampak lapar itu dan berkata,”Kucing.. masih laper ya kucing.. ini gigit tangan abhi aja tidak apa-apa kok kucing….”

Mama bingung mau tertawa atau bagaimana. Well, anakku ini memang terkadang terlampau baik dan gampang iba terhadap sesuatu yang berkesan ‘kemalangan’. Kepolosan anak-anak itu memang tidak bisa diduga.. dan semuanya datang dari hati. Jujur.. tanpa niat buruk sedikitpun dan beban apapun.

Abhi.. abhi.. darimu mama belajar banyak hal. Doakan orang tuamu agar dapat mengisi kepolosanmu dengan hal-hal yang bermanfaat bagi duniamu dan akhiratmu. Love u son.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar