Hari ini hatiku bahagia dan senaaang sekali, berangkat kerja dengan berbunga-bunga.. Pagi ini abhi mengantarku kerja dengan senyuman, padahal sudah hampir seminggu terakhir deraian air mata kembali mengantarku setiap pergi kerja. Seminggu ini Abhi bahkan meronta-ronta dari gendongan nenek, mengejarku ke depan rumah. Memelukku erat sekali, tangannya dikaitkan dileherku, kakinya dijepitkan di kakiku. Dengan air mata dipipi dia berkata "mama tidak kewjaa maaa...". Hmm sungguh berat sekali hatiku, melepaskan pelukannya, meninggalkan separuh jiwaku di rumah. Langkah bertambah gontai menuju kantor. Perang batin yang selalu berkecamuk.. i wish and i wish...
Kilas balik semalam..
Sebelum tidur mama dan abhi berdoa bersama. Abhi berdoa,"Bismika Owohuma Ayaa Wabis mika Amuuut.. Maciiih ya Owoh, hawi ini abhi punya mainan mobing mewah (mobil merah).. dayi bayi caca diwumah opa. Abhi cenang.. Abhi cayang mama, papa dan adik bayi, sekawang gantian mama yaa..."senyumnya malu-malu sehabis berdoa. dan mama pun berdoa,"Bismika allahuma Ahyaa wabismika amuut. Terima kasih ya Allah, kami semua hari ini sudah diberi kesehatan. Abhi jadi anak baik hari ini, mau membereskan mainannya, mau makan yang banyak. Mudah-mudahan besok mama dibolehkan berangkat kerja. Semoga Abhi tidak menangis lagi. Amiin."
Di momen berdoa sebelum tidur, aku kadang sengaja menyisipkan doa sederhana, dengan harapan memotivasinya untuk lebih baik dan lebih mandiri. Yang mungkin akan dibawanya di alam bawah sadarnya malam ini. Yah walaupun itu tidak selalu berhasil, namun tidak ada salahnya dicoba bukan..
Dan coba lihat pagi ini. Sehabis mandi, dan ketika aku tengah mengenakannya pakaian, abhi tiba-tiba menatapku dan berkata, "Mama bowee kewjaa maa..."senyumnya menyeringai lebar sekali. Seakan tak percaya, aku bertanya ulang,"Mama boleh kerja kak? Bener kak? Alhamdulillah. Makasih ya anak mama yang baik. Makasih kakak." Abhi hanya tersenyum.
Kemudian aku bersiap berangkat kerja, menyandang ransel dipundak, aku pamit padanya dan mencium keningnya. "Mama berangkat ya kakak."ucapku sambil memeluknya."Ya mama.." dan dia pun memberiku kiss bye yang selalu kunantikan setiap pagi.. mmuuahhh.." Horeeeeeee.. senangnya.. hati ini bahagia tak terlukiskan. Langkahku terasa ringan, senang.. senang..
Namun beberapa detik kemudian.. hanya beberapa langkah keluar dari pagar rumah, tiba-tiba terdengar teriak abhi dari dalam. "Mamaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa.....". Hatiku was-was, wahh jangan-jangan abhi menangis lagi. Biasanya yang sudah-sudah.. abhi akan memanggilku sambil berderai air mata.. memohonku untuk kembali padanya. Aku tak sanggup meneruskan langkah. Hatiku belum setegar seharusnya seorang ibu bekerja, seperti halnya yang diajarkan dalam the Nanny 911 itu. Melangkah tanpa ragu, tanpa menoleh kembali padanya, agar tak membiarkan air mata itu berlama-lama diwajahnya.
Aku kemudian melongok di balik pagar, menatapnya. "Ada apa kakak?" Raut wajah mungilnya muncul dari balik pintu, dan berkata,"Selamat kewja mamaaa..... daaaaaaaaaaahhhh..,"teriaknya bersemangat sambil melambai-lambaikan tangannya padaku. Oh Tuhanku, hatiku senaaang sekali. Kubalas lambaian tangannya.
Dan sepanjang perjalanan pun yang terbayang hanya senyum abhi, tawa abhi, lambaian tangannya... Terima kasih ya Allah, aku sangat bersyukur sekali walaupun mungkin besok abhi berubah kembali. Apalagi mengingat betapa banyaknya hari libur di minggu-minggu depan. Wah tambah nempel deh kami berdua. Tak apalah, setidaknya hari ini aku bahagia sekali, terima kasih ya Nak...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar